Senin, 09 Maret 2015

Puisi

Jeritan Burung Camar
Karya: Aris Munandar / SMA N 1 Bantul


Satu per satu hilang
Lenyap karena tangan setan
Luka yang membekas pada burung camar
Dan sebuah tanya diantara mereka

Apa yang terjadi?
Tak ada yang sanggup menjawab
Hanyalah isak tangis yang tersisa
Dan keseihan tanpa batas yang terasa

Nyanyian suara mesin menggema
Terus dan terus
Tak berhenti
Sampai kapan?

Apakah sampai mentari tak terlihat?
Ataukah sampai habis hutan yang ada?
Mungkin, sampai burung camar memelas
Tuan, berikan aku tempat untuk berteduh

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Nice :D

Posting Komentar